27.5.11

94:4

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah

Ustazah Yoyoh Yusrah.

Tidak pernah saya mendengar namanya sehinggalah Kak S menceritakan tentang dirinya di bulatan gembira :)

Dan dirinya sangat hebat.

Tertanya pada diri, mampukah aku menjadi sepertinya?

-----------


Warafa’na laka zikrak (94:4)

Dan kami tinggikan sebutan namamu bagimu (94:4)


Itu janji Allah. Allah akan meninggikan nama-nama insan yang berjuang di medan dakwah ini. Sang Rasul diabadikan dalam setiap saat dan ketika. Namanya dilaungkan dalam azan dan fenomena azan ini berlaku setiap saat. Bilal misalnya diabadikan namanya juga sehingga kini. Setiap muazzin dipanggil dengan panggilan Bilal. Dan ramai lagi tokoh dakwah yang telah meninggalkan kita namun namanya harum mewangi ke seluruh pelusuk dunia.

Buat beberapa ketika saya merasai kemarau hati dalam dakwah dan tarbiah.Namun berita pemergian Ustazah Yoyoh Yusroh semalam memberi sentakan hebat. Air mata berjujuran jatuh saat akhawat menceritakan kisah perjuangannya. Hati basah kembali. Tiada yang mustahil buat diri ini dalam dakwah dan tarbiah.
Ustazah Yoyoh Yusroh adalah ahli politik hebat di Indonesia, merupakan ahli parlimen, tokoh penting dalam PKS. Memiliki 13 anak tidak sesekali membatasi perjuangan dakwah dan tarbiahnya.
Anak-anaknya adalah aset yang sangat bernilai. Putera sulungnya lahir pada 20 Disember 1985. Diberi nama Ahmad Umar Al Faruq. Anaknya yang paling bongsu berumur 8 tahun. Anak kedua A Izza Jundana, belajar di International University, Sarajevo, Bosnia. Puteri ketiga, Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM. Ustazah meninggal dalam kemalangan untuk menghadiri majlis konvokesyen anaknya ini.

Putera keempat, Huda Robbani lahir Oktober 1990, merupakan jaguh renang. Putera kelima, Shalahuddin Al Ayubi, lahir 13 April 1992. Putera keenam sampai ke lapan menimba ilmu di pesantren. Mereka ialah Jakfar Athoyar (lahir Mac 1993) di Gontor. Salma Salimah lahir April 1994, belajar di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat. Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah. Ayyasy ini sudah menghafal Quran 30 juz. Putera kesebelas Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000. Puteri kedua belas Helma Hamimah lahir Julai 2001. Puteri bongsunya Rahma Rahimah lahir Januari 2003.

Seorang ukhti menceritakan kisah ini semalam pada kami. Pada tahun 2009 Ustazah Yoyoh Yusroh, pernah bercerita. Ketika ke Palestin dia bertemu dengan dua wanita Ummu Mus'ab dan Ummu Hamzah. Dia ditanya oleh salah satu wanita Palestina itu.

"Berapa orang anak kamu?"

"Anak saya 13 orang", jawab Ustazah.

"Ohh..disini bilangan itu biasa-biasa sahaja. Karena anak kami rata-rata 14."

Pertanyaan kedua muncul. "Kamu hafal al-Qur’an?", tanya Ummu Mus'ab.

"Belum sampai 20 juz," jawabnya. Kemudian ditanya lagi berapa usia ustazah. Ustazah menjawab 41 tahun.

Lalu soalan seterusnya menyentap hati Ustazah, "Apa yang kamu buat selama ini sehingga di usia 41 tahun, masih belum menghafal Al Quran?" tanya Ummu Mus'ab.

Saat ukhti tersebut mengkhabarkan kisah ini, saya juga terdiam. Seakan-akan tiada alasan mengapa masih tidak menghafal AlQuran.

Kisah lain adalah kehebatan dia mentarbiah anak-anaknya. Setiap waktu solat, dia menyebut setiap satu nama anak-anaknya. Dan dia bangun tahajud, dua rakaat untuk setiap anak. Masya Allah!

Dalam satu majlis pada bulan Ogos 2009, beliau berbicara mengenai langkah menuju syurga dunia iaitu pernikahan. Subhanallah, luar biasa!

“Berbicara mengenai visi pernikahan, visi pernikahan itu adalah visi da'wah. Sehingga apabila visi pernikahan telah menjadi visi da'wah, apapun masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga kita, masalah itu tidaklah terlalu besar bila dibandingkan dengan masalah umat. Maka keluarga itu tidak akan memperumit masalah-masalah kecil.”

“Bagaimana dengan menunda pernikahan?”


“Ternyata apabila menunda pernikahan, maka akan menunda kelahiran dan kebangkitan umat, menunda pernikahan akan menghambat pertumbuhan atau penambahan umat-umat yang berkualitas. Bukankah Rasul senang dengan umat yang banyak dan berkualitas. Dan bukankah kita rindu dengan lahirnya kembali kepemimpinan Islam dan Islam menjadi soko guru seluruh alam ?”


“Bagaimana hubungan Ustadzah Yoyoh Yusroh dan suami?” Ustazah mengatakan, hubungan layaknya seorang da'i dan mad'u, ertinya suami-isteri harus saling mengingatkan saling menegur bila salah.

Moderator berkata, “Ustadzah adalah seorang wanita yang luar biasa, memiliki 13 orang anak, menjadi seorang anggota DPR RI.”

Jawab ustazah, “Saya merasa saya adalah seorang wanita biasa, cerminan saya adalah wanita-wanita palestina, 13 orang anak di Palestina adalah suatu hal yang biasa. Dalam keadaan yang tercekam, mereka dapat melahirkan banyak anak”.

Beliau pernah berkesempatan bertemu dengan wanita-wanita Palestina. Semasa taaruf, wanita-wanita Palestina memperkenalkan diri misalnya seperti, “Ana Ummu Maryam, ana hafidzah, ana muhandis". (Saya Ummu Maryam, saya seorang penghafal Al-Quran, saya seorang jurutera). Subhanallah!

Kecondongan mereka akan dunia itu sedikit, sehingga mereka mudah untuk menghafal Al-Quran, mereka adalah wanita-wanita tangguh. Tak sedikit pun rasa sedih ketika anak-anaknya menjadi pejuang Allah dan menjadi seorang yang syahid. Mereka adalah wanita-wanita cerdas. Mereka adalah wanita-wanita yang dekat dengan Allah SWT. Persiapkanlah menjadi seorang istri dan ibu. Seorang wanita harus mempersiapkan menjadi ibu generasi, siap menjadi ibu sehat. Oleh karena itu perhatikanlah menu-menu makanan yang kita (wanita) makan. Dari rahim inilah akan tumbuh embrio yang luar biasa dari seorang ibu yang luar biasa. Dari rahim inilah akan tumbuh embrio yang sehat dari seorang ibu yang sehat.”

“Pernikahan adalah suatu fitrah, ia bukanlah beban tapi kebutuhan. Dari rumah tangga muslim akan lahirlah khilafah fi ard. Dan satu kunci yang penting, kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT. Ketika seorang hamba telah bertaqwa, Allah SWT akan memudahkan jalannya”.

Kadang kita rasa macam tak larat sangat. Penatlah dan macam-macam keluhan lagi. Fikirkan ustazah. 13 orang anak, pengasas AlQuran Centre Ummu Habibah, ahli parlimen, melanjutkan pengajian sehingga S2, seorang isteri, seorang murabbiah, seorang daiyah dan seorang hamba Allah yang telah berjuang sehingga akhir kehidupannya.

Kita juga mampu kan? Insya Allah, akan lahir lebih ramai lagi Ustazah Yoyoh Yusroh selepas ini.